Halaman

Selasa, 05 Februari 2019

bukan kata bukan cerita vs bukan fakta bukan data


bukan kata bukan cerita vs bukan fakta bukan data

Manusia agar mampu hidup sebagai layaknya manusia. Tidak dengan kulitnya. Sembarang buang kulit, selain bisa untuk bahan lelucon klasik. Menambah catatan dosa. Masih untung. Merugi jika pahala dilimpahkan ke korban.

Metoda meninggikan suara. Agar tampak perkasa. Biar dikira sarat ilmu. Jurus mabuk penuh bunga-bunga. Setiap langkah bak anak gadis cari perhatian. Dibagus-baguskan jenuh gaya tanpa daya. Pepatah Jawa bak sindiran halus. Anak singa memang tetap singa. Tapi jiwanya belum pasti singa.

Sepandai-pandai singa mengaum, bukan menakutkan isi hutan. Pasang surut hukum rimba. Kambing hitam bisa jadi raja hutan. Pandai mengembik disesuaikan tempat, waktu dan suasana batin kawanan.

Stabilitas politik RI  sebagai negara yang sedang, masih, selalu, akan berkembang tergantung mekanisme pasar. Fundamental ideologi Indonesia yang acap bongkar pasang. Memancing sentimen regional Asia dan negara berkembang lainya, menjadi sentimen negatif. Berakibat impot ideologi menjadi andalan untuk berkuasa.

Pahlawan devisa yang rutin tiap bulan transfer, setor hasil keringatnya ke keluarga di tanah air. Diuntungkan dengan melemahnya kurs Rp. Apakah sebegitunya berkeringat di negeri orang. Ini baru usaha nyata hidup layak sesuai standar manusia yang layak secara ekonomi.

Lauk tradisional rakyat yang berbahan baku kedelai. Impor tak mendongkrak pamor. Ukuran menyesuaikan diri dengan kebijakan pemerintah. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar