Halaman

Senin, 30 November 2020

adab kebatinan nusantara, keyakinan politik vs kesangsian ideologis

 adab kebatinan nusantara, keyakinan politik vs kesangsian ideologis

 Tradisi berkelanjutan, berketurunan yang menduga bahwa semua manusia nusantara tanpa pasal perkara asal usul keturunan, trah silsilah golongan darah, asal berpegang teguh kepada agama langit. Pasal tunggal menyurtkan, sub-subversi rumpun nusantara berbasis ikatan kekerabatan teritorial. Berangkat dari akar sejarah panjang, lingkup budaya dan realitas peradaban yang sama plus serupa.

 Dipastikan ikatan kenusantaraan di negara multipartai akan berperan tanpa pamrih. Gagap budaya sendiri mempengaruhi adab pikir, tindak, ucap manusia bebas. Aspek keindonesiaan belum menarik minat kalangan akademisi untuk diangkat jadi tema sentral, kajian unggulan, isu nasional.

 Adab bertetangga menjiwai rumusan rukun tetangga, rukun warga, rukun kampung. Pernasiban selaku penghuni di lingkungan hunian yang sama. Namun praktik kerukunan yang terjadi pada tataran aplikasi tidak menerus pada sistem politik nusantara yang sarat budaya saling silang,

 Koalisi parpol pro-penguasa jauh dari makna kerukunan orang paham politik. Paham akan penjaga kursi pada kursi konstitusi yang butuh tumbal politik sampai akhir hayat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar