Halaman

Jumat, 06 November 2020

tikus berdasi mati berdiri di lumbung demokrasi

tikus berdasi mati berdiri di lumbung demokrasi

Bukan peribahasa bebas bersyarat tanpa ikatan moral politik. Kendati menyangkut ikhwal pasal praktik politik haluan bebas saling libas. Oknum ketua umum partai politik sampai kawanan loyalis ganda, berlapis masih tetap doyan kursi segala kapasitas.

 Namun kiranya, UU produk kompromis politik, menjadi alat politik pemerintah secara intimidatif plus. Singkatnya, pernah terjadi kejadian ditetapkannya sebuah UU a quo karena status dinamis konflik politik dan ideologi. Langkah preventif (pencegahan) tapi bukan berarti jaga jarak. Alat pelindung diri dari libasan intetnal.

 Arus besar menggerus bawah sadar, asas demokrasi dan isu hak asasi andalan rezim reformasi. Aruh pada kedewasaan politik negara saat memposisikan interaksi agama dengan negara. Kebijakan politik yang memberi ruang dan peluang kehidupan agama dan beragama. Masalah internal agama diselesaikan sesuai paham politik penguasa beragama.

 Runyam binti kelam, demokrasi berpancasila seolah fokus kepada aplikasi. Namun demokrasi kian sarat teori, kata ahlinya, asumsi sejarah. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar