Halaman

Senin, 02 November 2020

sempatkan diri bernafas dengan sengaja tanpa rencana

sempatkan diri bernafas dengan sengaja tanpa rencana

Ketersediaan oksigen di muka bumi sangat vital dan menentukan kehidupan demokratis. Hukum alam tetap berjalan tegak kendati tidak ada pelanggaran hukum oleh manusia. Kebutuhan oksigen tidak tergantikan oleh asupan vitamin, suplemen makanan secanggih karya manusia. Polusi udara naik status dengan kasus karhutla.

 Hak untuk hidup, tentunya termasuk mendapat pasokan oksigen gratis dari alam. Bukan dalam bentuk kemasan isi ulang. Bayangkan jika negara memonopoli pengadaan oksigen. Sesama partai bumi adu kuat cari pengaruh agar manusia nusantara dapat hidup di seluruh tumpah darah Indonesia.

 Demi tegak jalannya demokrasi nusantara, ditengarai predikat negara multipartai. Persaingan hidup memkasa anak bangsa pribumi berketurunan saking asyiknya, tidak sempat ambil tarik nafas dengan ikhlas. Seadanya dan diserahkan ke sentimen pihak ketiga. Tanpa aba-aba global, pikir ulang untuk bebas bernafas.

 Masalahnya, memperjuangkan hak untuk hidup secara kolektif, belum diatur oleh UU. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar