Halaman

Rabu, 04 November 2020

format kemajemukan vs tirani minoritas

format kemajemukan vs tirani minoritas

Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” merupakan pepatah lama yang pernah dipakai oleh pujangga ternama Mpu Tantular. Makna yang tersurat plus tersirat, memaknai persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana rambu lalu lintas atau produk hukum pada umumnya. Makna ‘larangan’ menjadi pasal liar. Sesuai penawaran tertinggi.

 Kemajemukkan sebuah bentukan partai politik bisa dilihat pada karakter anggotanya. Menampung semua kelas masyarakat, dari anak gorong-gorong sampai pesohor bodong. Formalnya semacam ‘nasakom’ produk unggulan zaman Orde Lama. Namanya politik buka tutup. Sanggup menyulap siapa saja menjadi apa saja. Asal kuat bayarannya. Termasuk “menghilangkan” orang demi martabat berlipat oknum ketua umum.

 Tiongkok menerawang pilpres AS, dari aspek keuntungan bagi negaranya. Apalagi kalau menatap pilpres di nusantara. Tindak turun tangan sejak dulu kala. Itu dulu. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar