Halaman

Jumat, 13 November 2020

pejuang politik gugur bela kursi

 pejuang politik gugur bela kursi

Paket adab bernegara liwat kemasan partai politik. Binatang seperti apa ‘politik’ itu, apalagi partai politik tergantung si pemakai. Mau dikaitkan dengan konstitusi, model demokrasi; skema kepemimpinan nasional, sistem pemerintahan, struktur kekuasaan penyelenggara negara. Bebas tanpa syarat.

 Asumsi historis tentang paham nasakom, tidak mudah dihapus secara yuridis formal. Lebih tua ketimbang NKRI membuat parpol bangga dengan masa lalu yang seolah tak pernah berlalu. Daur ulang bencana politik menjadikan negara selalu berkembang di tempat.

 Bisnis politik menjadikan pihak pembeli kepercayaan, merasa berhak menentukan nasib bangsa. Biaya politik tertanggungkan kepada paslon termasuk ikhtiar “memperlancar” sistem hitung surat suara. Maksud baik, tata niaga penyelenggara pesta demokrasi sudah bisa ditengarai mana yang loyal, mana yang royal.

 Ketika politisi kian menyatu dengan kursi. Selaku syarat susbtansial dasar. Faktor seharusnya dipunyai atau sebagai pratanda. Beda perkara beda pasal, puncak karier politisi ketika bisa menjadi wakil rakyat, kepala daerah, kepala negara. Pilah pilih paket politik sekali pakai, setelah itu ditelan zaman. Tersedia paket terusan yang boros ongkos. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar