Halaman

Sabtu, 07 November 2020

wayang angkara plus betara guru beranak manusia

wayang angkara plus betara guru beranak manusia

Wayang nusantara sarat sub-versi wayang global. Karakter manusia yang dilambangkan liwat wayng kulit, wayang golek malah menjadi bukti. Minimal indikasi bagaimana sistem perwatakan anak bangsa berketurunan. Asli pribumi bukan prilangit.

 Penggembala penyesat semakin sesat dalam kesesatan diri. Manunggaling panguwasa kayangan dengan panguwasa bumi, kian mengkerdilkan panggung sandiwara. Terhadap realita bayangan diri, malah sangsi bin ragu. Yakin bayangan malam menjadi panutan.

 Bersyukur, dunia persilatan nusantara tidak berbaur kabur dengan aksi simbolik dewa-dewi sub-penguasa suralaya. Jurus juru selamatkan diri masing-masing, antara lain jurus menghilangkan bukti diri, taktik memanipulasi jejak kasus. Sedang terjadi perjanjian berjilid melibatkan “petinggi kita”. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar