Halaman

Rabu, 18 November 2020

janji kampanye vs iming-iming jabatan

janji kampanye vs iming-iming jabatan

Profesionalisme berkebangsaan penyelenggara negara agar penyelenggaraan pesta demokrasi tepat skenario, khususnya pilkada. Oleh karena ini maupun itu, pasal netralitas, loyalitas, dedikasi alat negara, ASN maupun alat kelengkapan negara bersifat dinamis. Nilai ambisi menjadi ambiguitas. Suasana daya batin, kebatinan pribadi vs kesadaran kolektif kolegial, menjadi pertimbangan utama.

 Pejabat karier harus pandai-pandai membaca peta politik lokal. Mengakar ke atas rawan, rentan, riskan goncangan internal. Persaingan terbuka walau liwat lelang jabatan. Aroma irama politik bernuansa ekonomis. Tersedia paket dengan jaminan atau model perpanjangan jabatan tiap tahun.

 Saling menelikung di tikungan bebas hambatan. Saling libas sesuai asas pasar bebas, sesuai pasal hukum rimba belantara nusantara. Birokrasi sipil maupun birokrasi militer, tak bisa bebas tetap di jalan lurus. Transaksi jasa politik praktis, modus pembajakan penyelenggara kian masif di tingkat kecamatan. Kita sibuk belajar politik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar