Tulislah Apa Yang Tidak Kau Ketahui Tentangnya
Tanpa syarat atau sebaliknya, sarat syarat. Pakai jalan tengah. Bisa pilih
jalan pintas tapi pantas. Tetap pada pakem. Jangan kau katakan apa yang tidak
kau lakukan. Jangan kau ujar lisankan apa yang tidak kau kerjakan.
Bedakah dengan menulis. Menulis bisa spontanitas. Apa yang tertangkap oleh
radar hati. Langsung ketik. Tanpa proses. Kebiasaan berpikir positif, sigap
sebagai pendengar yang bijak. Memberi umpan silang ke lawan bicara.
Posisi saya acap diajak bicara. Sang pembicara mungkin jarang adu asah
otak. Sibuk berangan-angan. Bicara belum selesai sudah kehabisan amunisi. Mudah
dibangkitkan dengan sedikit diingatkan, langsung membara.
Berat memang. Di masyarakat kita harus lepas status pekerjaan. Ikut dan
lebur dengan rasa dan rukun yang beredar resmi. Bukan iseng. Tapi ada niatan
ajak berbincang seseorang. Berasa ada proses timbal balik substansial. Saya utarakan
belum tuntas. Gayung bersambut dengan penjelasan mendalam. Padahal apa yang
akan saya utarakan baru pembuka. Pemanasan emosi agar waktu terasa padat.
Berpikir bahwa semua orang lebih tahu. Minimal mereka memiliki pengetahuan,
ketahuannya, serba tahunya jauh di atas rata-rata lokal. Faktor “U”, misal
uban, umur, usia, uzur sebagai bukti diri.
Rekaman lelap malam yang tersisa. Menjadi bahan baku pagi dan langsung
jadi. Tayangan pertama siap baca. Gabungan kehidupan usai bertarung di dua
dunia. Yakin bahwa itu bukan godaan jin. Jangan terburu menganggap sebagai
pratanda, sinyal atau pintu masuk.
Gambaran “masa depan” tergantung kadar doa jelang tidur. Meliwati malam
dengan sehat, jauh dari cukup. Niat tahajud menjadi standar diri. Jauh sebelum
kumandang azan subuh, sudah sigap tafakur di shaf terdepan masjid langganan. Melihat
jamaah yang datang lebih awal, lebih berusia. Menambah nikmat beraudisi dengan
Allah swt.
Waktu jelang iqomah, mustajab untuk panjatkan doa. Melengkapi renung diri
saat tafakur, tunggu azan. Banyak pasal yang susah dikatakan, diutarakan dengan
kata. Jika ikhwal tersebut muncul rutin. Awal dari kejadian yang tidak akan
kita ketahui sekarang.
Bahkan setelah kita “melakukan” dan atau “mengerjakan” dalam hitungan
tahun. Tahu-tahu kejadian sudah terjadi. Seolah diri kita dimajukan ke depan
beberapa tahun. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar