Bukti dan atau Saksi Pembenaran Sejarah
Mengikuti asas kebenaran ilmiah, walau ini olah kata bukan karya ilmiah. Paling
tidak produk anak bangsa pribumi yang lulus pendidikan tinggi negeri favorit. Perlu
tahu apa itu sejarah.
Pakai ilmu urai bahasa. Diketemukan bahwa penggunaan kata ‘se’, hanya
kebetulan. Bahasa adalah rasa. Acap otak tak bisa menangkap makna sebuah kata. Lema
‘kali’ ditambah lema ‘se’ menjadi sekali.
Ternyata beda dengan ‘sejarah’. Anggap saja, asumsi historis, sejarah
merupakan susunan deret kata se+eja+arah. Ada sisipan atau titipan lema ‘jarah’.
Masih banyak kemungkinan yang tak terpikirkan.
Sejarah bangsa menjadi rujukan penguasa untuk berada di jalan lurus. Fokus ke
masa depan.
Karakter utama negara berkembang. Sejarah periode pemerintah sebelumnya,
bisa langsung dihapus. Periode masih tayang, dengan cerdas menyusun sejarah
periodenya. Sarat dengan berita dan fakta yang benar, baik, bagus. Ingat pasal syarat
adminstrasi untuk berpartipasi pada acara, agenda, atraksi media ganda
propaganda, aksi provokasi dan sensasi promosi penguasa.
Tulis cepat sejarah menjadi mode, trend dan lagu wajib. Semua aspek
kewajiban terlaksana dengan gemilang. Kinerja melampaui raihan periode
sebelumnya. Kerja setahun langsung panen raya.
Serba instan. Pemadatan sasaran fisik dan target fungsional. Efek domino
pada utang luar negeri kian membengkak secara sistematis. Pokoknya utang. Soal bagaimana
dan siapa yang akan melunasi.
Sejarah sedang bergulir bebas. Pelaku utama bebas berkeliaran. Ramuan ajaib revolusi mental siap merekayasa,
memanipulasi, mengkanibal sejarah peradaban dengan adab. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar