Halaman

Kamis, 13 Juni 2019

Bukti dan atau Saksi Pembenaran Sejarah


Bukti dan atau Saksi Pembenaran Sejarah

Mengikuti asas kebenaran ilmiah, walau ini olah kata bukan karya ilmiah. Paling tidak produk anak bangsa pribumi yang lulus pendidikan tinggi negeri favorit. Perlu tahu apa itu sejarah.

Pakai ilmu urai bahasa. Diketemukan bahwa penggunaan kata ‘se’, hanya kebetulan. Bahasa adalah rasa. Acap otak tak bisa menangkap makna sebuah kata. Lema ‘kali’ ditambah lema ‘se’ menjadi sekali.  Ternyata beda dengan ‘sejarah’. Anggap saja, asumsi historis, sejarah merupakan susunan deret kata se+eja+arah. Ada sisipan atau titipan lema ‘jarah’. Masih banyak kemungkinan yang tak terpikirkan.

Sejarah bangsa menjadi rujukan penguasa untuk berada di jalan lurus. Fokus ke masa depan.

Karakter utama negara berkembang. Sejarah periode pemerintah sebelumnya, bisa langsung dihapus. Periode masih tayang, dengan cerdas menyusun sejarah periodenya. Sarat dengan berita dan fakta yang benar, baik, bagus. Ingat pasal syarat adminstrasi untuk berpartipasi pada acara, agenda, atraksi media ganda propaganda, aksi provokasi dan sensasi promosi penguasa.

Tulis cepat sejarah menjadi mode, trend dan lagu wajib. Semua aspek kewajiban terlaksana dengan gemilang. Kinerja melampaui raihan periode sebelumnya. Kerja setahun langsung panen raya.

Serba instan. Pemadatan sasaran fisik dan target fungsional. Efek domino pada utang luar negeri kian membengkak secara sistematis. Pokoknya utang. Soal bagaimana dan siapa yang akan melunasi.

Sejarah sedang bergulir bebas. Pelaku utama bebas berkeliaran. Ramuan ajaib revolusi mental siap merekayasa, memanipulasi, mengkanibal sejarah peradaban dengan adab. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar