Halaman

Selasa, 04 Juni 2019

mengabaikan kecerdasan diri


mengabaikan kecerdasan diri

Tukang cukur rambut, pangkas rambut disebut ahli jika ahli mencukur rambut kepalanya sendiri. Sebelum diterapkan di kepala orang, sudah atau berawal kepala sendiri sebagai uci coba. Éksperimén pada diri sendiri. Yakin tangan sudah dingin, bertangan dingin. Lanjut  atau meningkat ke kepala relawan atau obyek berbayar.

Islam mengajarkan bahwa setiap tindak amal atau laku yang dipraktikkan manusia haruslah diniatkan sedini mungkin. Niat semata karena Allah swt. Bukti pelaksanaan perintah-Nya dan sekaligus menjauhi larangan-Nya. Merupakan wujud ibadah, pengabdian diri, penghambaan kepada Allah swt.

Wong kuat yaitu manusia yang mampu menggunakan hak marahnya secara benar, baik, bagus. Sekuat-kuat orang, ternyata tak mampu mengatur dirinya agar bersegera lelap. Walau sudah berbaring di atas pembaringan. Pikiran terbawa larut ke tempat tidur. Diolah menjadi politik bebas aktif. Menjadi bumerang.

Masih ada dan akan selau ada. Manusia tersanjung malah kelihatan aslinya. Tanpa sadar pamer bego, unjuk bebal diri dengan segala kostum diri. Sanjungan ibarat adonan yang sarat bahan baku utama yang tidak dibutuhkan. Melebihi proporsi, komposisi, takaran akan mengundang mental pesakitan.

Bahasa tubuh oknum seklas petugas partai, bukan karena rasa serba bersalah. Cuma ada rasa takut dianggap tidak solider dengan kemungkaran yang banyak penganutnya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar