Halaman

Selasa, 04 Juni 2019

bangganya pensiunan pejabat, dapat jawilan layat


bangganya pensiunan pejabat, dapat jawilan layat

Selain pensiunan pejabat, ybs lebih tua ketimbang NKRI. Jalan kaki seperti ogah-ogahan. Bak inspeksi. Celana pendek, kaos kebesaran dengan nomenklatur. Rambut jauh dari model cepak. Kaum emak-emak tidak ada yang percaya kalau beliau pensiunan pejabat.

Tampilannya saja kumuh. Maunya ybs, bergaya low profile. Girang pertama, jika ada pihak yang iseng menyapa atau menyapa dengan tulus, sambil munduk-munduk. Tepat dugaan khalayak. Gaya ybs mirip germo inspeksi warga binaan. Menentukan siapa yang layak tanding jika ada order dadakan.

Kebiasaan rapat saat dinas, datang belakangan. Atau kalau hadirin sudah komplit, terwakili, baru dipersilahkan masuk. Tak jauh dari gaya pejabat di semua kasta loyalis penguasa. Ditambah busana seragam bak militer atau polisi. Kian merasa bertaji. Irung kian tajam mengendus.

Pejalan kaki jangan main salip tanpa menyapa. Jangan coba-coba potong jalannya.  Urusan bisa masuk pasal perbuatan tidak menyenangkan. Layak dianggap menghina pejalan kaki. Apalagi pemotor main klakson. kalau orang tak dikenal bingung cari alamat. Terpaksa tanya ke ybs. Tanya harus sopan. Salah gaya malah bisa dikuliahi.

Jika ada berita duka cita. Pendengar otomatis datang ke rumah duka. Tidak bagi ybs. Diampiri oleh rombongan pelayat. Ybs dengan tegas menjawab sambil tangan beraksi bak pejabat, “Nanti saya menyusul . . . “. Sampai tahlilan hari pertama pun tak akan menampakkan batang hidungnya. Sesuai guyon srimulatan, “gak level”, sehingga ybs merasa tak wajib hadir. Bisa diwakilkan.

Bukan iseng. Pas ada warga satu RT yang meninggal di RS. Warga sibuk menyiapkan bendera kuning, pasang tenda biru, membuat rangkaian bunga. Tokoh masyarakat berbondong ke rumah si pensiunan pejabat. Menyampaikan berita duka sekaligus menyampaikan undangan lisan. Agar ybs sudi kiranya datang. Minimal kedatangannya sangat diharapkan. Memberi sambutan atas nama bangsa dan rakyat setempat. Belum tentu manjur. Kalau mendadak pilek, punya dalih ngeles dengan bangga.

Jadi . . .  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar