Halaman

Minggu, 02 Juni 2019

sekali Pancasila, sekali saja


sekali Pancasila, sekali saja

Dulu bagaimana pun juga tetap dulu. Memang pernah ada ‘doeloe’. Dulu dan sekarang hanya beda waktu. Beberapa detik yang liwat, sudah menjadi tadi, baru saja maupun dulu. Dulu pernah ada pihak yang suka melakukan penekanan atas nama Pancasila. Daya tekan, hanya bisa dilakukan dari atas. Sosok mahluk pelakunya bernama negara. Zaman ‘Pancasila Sakti’. Negara sebagai institusi yang beranggotakan rakyat dan atau predikat lain.

Itu dulu, beda dengan sekarang. Soal sekarang ini, jika ada pihak yang gemar mengatasnamakan Pancasila. Bukan hanya sebagai penekanan secara vertikal. Pelakunya tidak didominasi oleh negara. Mengatasnamakan negara, malah bertindak di luar batas kewenangan. Menjurus ke tindak sewenang-wenang.

Nyaris lupa. Selain penekanan. Pihak yang dengan gagah, bangga berujur mengatasnamakan Pancasila bebas sodok kanan sodok kiri; sepak depan depak belakang. Tebang pilih sudah gaya ‘doeloe’. Sigap lakukan tebas habis. Babat habis sebelum tunas.

Wajar, zaman mégatéga kalau tak téga akan terlindas teman sekamar. Terlibas teman sealiran. Terhempas sodokan teman sebangku.

Simak profil penduduk nusantara berdasarkan melek politik. Struktur piramida penduduk sesuai status, strata, kasta dan memang bidang garap BPS. Sesuai logika piramida. Lapisan bawah atau pondasi, sebagai struktur asal-usul, cikal bakal, bahan galian sila-sila Pancasila. di-super impose, terbaca lema ‘rakyat’ dengan segala kategori, embel-embel.

Meningkat ke  lapis kedua, sudah mulai tampak kesamaran Pancasila. Bayangan yang terbentuk, masih bisa diasumsikan atau layak diduga sebagai bayangan Pancasila. Demikian seterusnya. Tengah piramida kemungkinan terjadi pembengkakan. Bahkan, mulai lapis kedua langsung menggelembung.

Apakah struktur piramida kepancasilaan anak bangsa pribumi nusantara akan mengerucut atau malah bak kolom menjulang ke atas.

Puncak piramida sebagai simbol negara. Siap bongkar pasang. Tiap lima tahun ada riwayat pergantian. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar