masa berlaku sertifikat muttaqin
Manusia diciptakan oleh Allah swt berbagai bangsa, aneka suku untuk saling
kenal. Ikhwal ini sesuai sabda-Nya yang terekam di dalam Al-Qur’an, tersurat
(QS Al Hujuraat [49] : 13) :
“Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”
Salah satu syariat edisi wajib adalah puasa Ramadhan. Peluang dan
kesempatan umat Islam dengan modal iman, untuk mengikuti sertifikasi taqwa,
sebesar 8,3% dalam satu tahun. Etape 3 dekade hari.
Islam menguraikan babak persiapan agar waktu ikut laga puasa Ramadhan, bisa
sampai buka terakhir, di hari terakhir. Diutamakan tetap memakmurkan masjid
yang memfasilitasi limpahan dan penggandaan pahala dari Allah swt.
Babak final di sepuluh hari terakhir, tidak sekedar uber malam 1000 bulan. Iktikaf,
tafakur untuk mensejahterahkan jiwa. Merenungi betapa kita sebagai makhluk
sempurna. Mohon agar keseimbangan, stabilitas jiwa-raga, jasmani-rohani,
lahir-batin terjaga.
Mungkin, tanpa sadar dan tanpa daya, kitalah yang menyebabkan keseimbangan
tersebut tak stabil. Memasuki 1 Syawal, umat Islam di satu sisi boleh
bersyukur. Telah “meninggalkan” Ramadhan dengan sukses. Sisi lain, apakah kita
akan kembali ke posisi awal sampai Ramadhan berikutnya. Berharap sigap dan
yakin akan mendapat waktu isi ulang kandungan taqwa Ramadhan tahun depan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar