Berpaling Dari Sejarah vs Meluruskan Jalannya Sejarah
Mengikuti asas kebenaran ilmiah, walau ini olah kata bukan karya ilmiah.
Paling tidak produk anak bangsa pribumi yang lulus pendidikan tinggi negeri
favorit. Perlu tahu apa itu sejarah. Kepelikan alias kandungan misteri sejarah,
tantangan nyata. Bukan sekedar sebagai bahan ajar, menjadi jurusan diperguruan
tinggi atau disiplin ilmu.
Sulitnya diri saat menyusun daftar riwayat hidup (biografi). Sebagai syarat
administratif. Dikenal untuk ajukan lamaran pekerjaan. Serta keperluan
kependudukan, pendidikan, dinas maupun kepentingan lain. Butuh dukungan bukti berupa
fotocopy dokumen, dokumen asli, pasfoto diri, sesuai kebutuhan. Termasuk legalitas
dari pejabat berwenang.
Biografi bisa disusun sendiri, dikenal sebagai autobiografi. Bentuk autobiografi,
berdasarkan pengalaman. Menceritakan babak kehidupan pengalaman pribadi
berdasarkan satuan waktu tertentu. Disajikan secara rinci, tak terputus dan aktual,
faktual. Hal-hal yang tabu diketahui umum, bisa diliwati atau disamarkan dengan
cerdas.
Manusia bijak belajar dari sejarah dimaknai kejadian yang terekam, bisa dijadikan
iktibar. Ambil hikmah dan aneka nilai terkait aspek kehidupan. Sejarah tidak
sekedar menampung rangkaian kejadian masa lampau. Penekanan tidak hanya pada
kapan, di mana,bilamana, siapa pelaku. Utamakan unsur dan nilai kebajikan.
Nilai historis masa depan bangsa bisa disiapkan sejak dini. Jangan heran,
penguasa yang belum jatuh tempo tahu memanfaatkan momentum. Oknum dimaksud
telah belajar dari sejarah. Ybs tak perlu menulis. Sudah ada tim sukses,
relawan, serta pihak pemegang komunikasi, konfirmasi, kendali, koordinasi,. Agar
sesuai skenario investor politik global. Tiap tahun atau berkala tanpa pemberitahuan
akan ada kontrol melekat.
Sejarah tahunan penguasa, disusun sedemikan rupa sehingga layak jual. Negara
sebelah tampak percaya dan kirim atau telepon ucapan selamat. Media asing
sambut gegap gempita indeks prestasi kinerja sang petugas partai. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar