Halaman

Jumat, 28 Juni 2019

rakyat jelata vs rakyat jelita


rakyat jelata vs rakyat jelita

Soal nasib, sudah banyak jawaban tertulis, aneka versi, yang beredar resmi. Mau periode per bulan atau bahkan dadakan, langsung bisa diketahui. Liwat jasa pengedar berita. Terima jadi pesanan segala soal, lepas asal usul.

Menyangkut nasib rakyat. Bukan urusan ybs. Sudah ada yang memikirkannya liwat daulat partai. Apakah rakyat jelata mempunyai hak berpolitik. Serahkan kepada nasib. Perbaikan nasib, kata ahlinya, dengan atau dari hasil pernikahan. Tepatnya, memperbaiki keturunan. Namanya jodoh mau kemana.

Namanya politik atau parpol, bangsa dan negara mau dibawa kemana saja. Parpol bukan tempat penampungan sial terpadu. Kendati nasib sial tanah-air akibat ulah segelintir oknum parpol segala jenis sampah rumah tangga.

Pengalaman mengelola sampah rumah tangga. Menjadi syarat utama untuk menjadi komadan wakil rakyat nasional. Pengalaman menjadi wakil rakyat urusan sampah. Ditambah duduk manis sebagai pembantu petugas partai. Plus raihan suara nasional pemilu legislatif. Bukan jaminan mutu. Sekedar menjalankan tugas seusai bayaran.

Kalau prestasi politik seseorang dihitung berdasarkan lamanya menjadi anggota sebuah bentukan parpol. Apa guna sampah rumah tangga. Utamakan sampah industri politik. Dioplos dengan impor limbah non-B3. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar