Halaman

Kamis, 27 Juni 2019

Di Bawah Tempurung Zonasi PPDB


Di Bawah Tempurung Zonasi PPDB

Pendidikan tidak sekedar sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran bagi peserta didik. Proses mengembangkan potensi diri peserta didik lebih ditekankan pada penyiapan untuk masa depannya. Termasuk siap tanding mengikuti kompetisi regional bahkan nasional memperebutkan bangku pendidikan tinggi.

Lebih dari itu, kenyataan hidup arus globalisasi menyebabkan pesaing asing bebas melenggang masuk ke tanah air. Menyiapkan generasi yang siap berbaur dengan kekuatan asing di negeri sendiri, perlu ilmu. Kalau cuma faktor jarak rumah tinggal dengan sekolah, bukan kendala utama. Dukungan pemerintah dengan membangun SMA negeri disetiap kelurahan, belum terwujud 100%.  Lihat betapa nantinya lokasi perguruan tinggi negeri favorit.

Sudah banyak anak bangsa yang menyiapkan diri menuntut ilmu di negeri orang. Menimba ilmu sampai seberang lautan. Sampai negeri China. Ekonom nusantara didominasi lulusan universitas di manca negara. Betapa S1,S2, S3 alumni universitas negara lain siap meramaikan bursa tenaga kerja Indonesia.

Kita tarik mundur. Suasana belajar jangan diartikan peserta didik steril dari konflik. Proses pembelajaran jangan memanjakan anak, mengikuti kembang tumbuh jiwa peserta didik. Sekolah ramah anak, mengajak anak kalau memang bisa jalan cepat, mengapa pula diajak jalan santai.

Jangan sampai sistem zonasi PPDB menjadi biang kegagalan prematur atau menjadi jago kandang. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar