Kekartinian Milenial Nusantara, Antara Angkatan
Kerja dan Gaya Hidup
Karakteristik Generasi Y (milenial)
dari aspek umur, usia atau tahun
kelahiran, terkait langsung dengan penduduk produktif, kelompok usia kerja. Pengelompokan
umur menjadikan adanya kelompok umur prioritas wajib belajar lanjut sampai perguruan tinggi serta kelompok umur yang diperkirakan sudah
menamatkan pendidikan utama dan siap memasuki dunia kerja.
Di sisi kesetaraan gender (BPS 2018), menunjukkan pola yang menarik.
Perempuan generasi milenial ternyata lebih banyak yang menamatkan perguruan
tinggi dibandingkan laki-laki. Sedangkan laki-laki mayoritas tamat
SLTA/Sederajat. Ini mengindikasikan telah ada peningkatan dalam kesempatan
perempuan untuk menempuh pendidikan tinggi.
Wawasan yang luas akibat arus masuk informasi bebas, sebagai efek domino,
efek berantai dari lahir dan tumbuh di zaman TIK, ITE maupun digitalisasi. Tak urung
gaya hidup melebihi potensi dan kapasitas diri. Termasuk pengaruh perilaku LGBT (Lesbian, Gay,
Biseksual, dan Transgender) karena produk dunia.
Ketimpangan gender masih terjadi di sistem upah pekerja/buruh. Lapangan kerja
pekerja bebas (bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap), dengan
sistem pembayaran harian maupun borongan. Pekerjaan ini rentan ketidaksetaraan
gender karena kurangnya perlindungan tenaga kerja. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar