Halaman

Senin, 22 April 2019

Kekartinian Milenial Nusantara, Antara Angkatan Kerja dan Gaya Hidup


Kekartinian Milenial Nusantara, Antara Angkatan Kerja dan Gaya Hidup

Karakteristik  Generasi Y (milenial) dari aspek umur, usia  atau tahun kelahiran, terkait langsung dengan penduduk produktif, kelompok usia kerja. Pengelompokan umur menjadikan adanya kelompok umur prioritas  wajib belajar lanjut sampai  perguruan tinggi serta  kelompok umur yang diperkirakan sudah menamatkan pendidikan utama dan siap memasuki dunia kerja.

Di sisi kesetaraan gender (BPS 2018), menunjukkan pola yang menarik. Perempuan generasi milenial ternyata lebih banyak yang menamatkan perguruan tinggi dibandingkan laki-laki. Sedangkan laki-laki mayoritas tamat SLTA/Sederajat. Ini mengindikasikan telah ada peningkatan dalam kesempatan perempuan untuk menempuh pendidikan tinggi.

Wawasan yang luas akibat arus masuk informasi bebas, sebagai efek domino, efek berantai dari lahir dan tumbuh di zaman TIK, ITE maupun digitalisasi. Tak urung gaya hidup melebihi potensi dan kapasitas diri. Termasuk  pengaruh perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) karena produk dunia.

Ketimpangan gender masih terjadi di sistem upah pekerja/buruh. Lapangan kerja pekerja bebas (bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap), dengan sistem pembayaran harian maupun borongan. Pekerjaan ini rentan ketidaksetaraan gender karena kurangnya perlindungan tenaga kerja. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar