Halaman

Jumat, 26 April 2019

dilema adab Nusantara, tekanan ekonomi vs ambisi politik


dilema adab Nusantara, tekanan ekonomi vs ambisi politik
Manusia miskin Nusantara karena daya belanja individu dan atau keluarga untuk pemenuhan kebutuhan primer (pangan, sandang, papan), dilakukan sehari untuk hari ini. Dikaitkan dengan patokan masih punya cadangan pangan untuk 3 (tiga) hari, lihat sikon.

Kebutuhan akan tempat tinggal, masuk kebijakan penguasaan, pemilikan, penggunaan, pemanfaatan rumah layak huni. Di lingkungan yang juga layak. Pola tridaya, tribina: lingkungan, sosial, usaha. Pengejawantahan dari pembangunan manusia seutuhnya. Memanusiakan manusia Indonesia jiwa raga.

Indonesia bisa dianggap sebagai perusahaan besar, organisasi raksasa, kaum anékaméga. Atau miniatur dunia. Negara kepulauan identik sebagai negara multipartai. Jasa angkutan laut antar negara bebas 24 jam hilir mudik diperairan Nusantara.

Kandungan perut bumi mampu menghidupi negara besar. Kekayaan laut menyehatkan bangsa lain. Kinerja SDM menjadi daya tarik negara seberang untuk campur tangan urusan keluarga orang lain. Mau buka lahan perkebunan, industri pariwisata, sewa beli pulau kecil, hubungi pejabat setempat.

Orchestra nasional memadupadankan lagu lawas kebutuhan rakyat dengan tembang anyar terbarukan kepentingan partai.

Demi urusan perut, rakyat elit (ekonomi sulit) mau tak mau masuk pasar jual jasa bawah perut. Sampai klas prostitusi online atau dalam jaringan. Jual diri dengan mengkorbankan harga diri, martabat kemanusiaan.

Pihak lain. Demi nikmat pantat, meraih harga sebuah kursi kekuasaan. Pakai pasal jual bangsa. Minimal, menunjukkan kepada bangsa lain betapa moral politik Nusantara dengan olok-olok politik. Peolok-olok politik merasa lebih mulia tinimbang kedua orang tuanya. Saking mulianya, tangan kanan merasa gengsi untuk berkongsi dengan tangan kiri.

Antara kaki dan tangan sendiri, acap konflik internal. Sirkuit kemanfaatan trifungsi: daya akal, aksi raga, tindak tutur sudah tidak harmonis. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar