Halaman

Sabtu, 20 April 2019

réstorasi méntal abal-abal, tigor vs tagar

réstorasi méntal abal-abal, tigor vs tagar

Adalah Pramuka. Selain ada tanda kecakapan umum, tanda kecakapan khusus, mempunyai simbol ‘tigor’. Sekilas mirip bahasa daerah. Bukan. Akronim dari ‘tanda ikut gotong royong’. Saat itu, pernah diterjunkan di lokasi proyek nasional. Nama, mirip dengan ‘tilang’ alias ‘bukti pelanggaran’.

Wajar jika ada razia resmi poltas, dikenal dengan istilah ada tilang. Sedemikian rinci, sampai tutup pentil ban motor harus terpasang. Kenakan helm ber-SNI. Tidak boleh pakai helm lokal atau produk rumahan.

 Tampang garang utawa tagar. Garang garing menjadi bukti penampilan manusia politik. Bukti loyalitas total. Tanpa mimpi mendapat kursi impian. Imbalan tidak cukup sekedar setia. Masuk kalkulasi politik, bagian awal biaya politik.

Anak bangsa pribumi Nusantara klas bebas, kaum bumiputera, putra-putri asli daerah yang jari tangan ahli dengan TIK, ITE dan ramuan ajaib moral politik. Tanda pagar dilambangkan #.

Bukti tak sengaja bahwa ada pasal pagar betis doyan daun muda. Manusia selalu butuh hiburan. Hiburan buatan, melebihi sanjungan ala ABS. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar