Halaman

Kamis, 04 April 2019

Survei Politik Rentan Kejahatan Akademik


Survei Politik Rentan Kejahatan Akademik

 Tingkat keahlian bangsa Indonesia memodifikasi, mengkanibal, merekayasa, mendaur ulang survei sebagai ilmu impor patut diacungi jempol. Soal batas minimal layak responden, bisa diatur. Apalagi sebaran responden sesuai wilayah adminstrasi.

Idealnya, survei politik berbasis opini publik, jajak pendapat untuk mencari bakal calon, kandidat yang layak tanding di pesta demokrasi Nusantara. Bukan calon definitif, calon tetap dihitung mundur aspek keterpilihannya.

Diyakini, lembaga survei menjadi instrumen baru bagi perkembangan demokrasi Nusantara. Survei politik di negara berkembang macam RI. Rahasia umum betapa melek politik politisi sipil maupun cerdas ideologi anak bangsa.

Diyakini pula, pilihan responden, terutama pilpres, didominasi emosi. Bukan pilihan rasional. Berpengalaman sebagai pemilih tidak menjamin dewasa politik. Akhirnya, lembaga survei masuk agenda biaya politik. Harus pandai-pandai memanfatkan momentum lima tahun sekali.  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar