Halaman

Kamis, 11 April 2019

pemilih pemula 1999 vs pemilih pemula 2019


pemilih pemula 1999 vs pemilih pemula 2019

Bukan pakai modus studi banding atau mencari sandingan senasib. Apalagi melacak modal cikal bakal lawan tanding. Kata yang suka berkata tanpa fakta. Asal buang kata tapi enak di mata.

Pemilih pemula dengan sigap diri modal kata hati. Jiwa membara berharap jagoannya total. Cukup berakhir dengan sakit hati, duka lara. Ngenes tenan. Jauh dari pola sakit jiwa dadakan. Barisan sakit hati, pernah tenar di zaman Orde Baru. Lupa, karena kasus atau pada kasus apa.

Era pasca reformasi yang bergulir dari puncaknya, 21 Mei 1998. Barisan sakit jiwa menjadi kekuatan politik yang siap melibas lawan politik. Kawanan tunalaras atau istilah semaksud atau malah lebih parah.

Penjahat politik kambuhan, karbitan merajai percaturan atau demokrasi Nusantara. Tak akan pernah puas sampai berampas-ampas. Krida penjajahan dalam aneka bentuk bergulir antar periode. Internal sebuah partai politik peninggalan penjajah sampai dadakan, tak ada pasal mufakat untuk mufakat. Pola libas sebelum tunas. Rumus mental mégatéga, serbatéga, anékatéga.

Generasi tua yang tinggal nafas terakhir mampu mencuci otak generasi berikutnya. Gaya loyalitas total menjadi bukti penjajahan manusia atas manusia secara yuridis politis. Masa depan anak bangsa sudah diformat. Mereka tinggal melakoni lakon apa adanya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar