Halaman

Senin, 01 April 2019

golput versi logistik pemilu serentak 2019


golput versi logistik pemilu serentak 2019

Salah satu tapi dominan. Watak dasar kawanan spekulan politik. Pengalaman ber-pemilu membuka akses dan peluang bermain cantik di segala lini. Kepentingan berlapis, terselubung berganda, bahkan nyata. Pihak paling berkepentingan dengan jeli mengatur strategi dan siasat.

Bukan salah rakyat pemegang hak pilih. Semangat demi masa depan tanah air. Ketahuan merah putih-nya. Berakhir distribusi surat suara tak merata. Mengutamakan pilpres, bisa-bisa surat suara tak lengkap. Mana mungkin. Namanya politik. Apa guna biaya politik.

Selama penyelenggara pemilu bernama komisi semacam KPU. Stigma komisi. Tak ada ikatan maupun kaitan dengan ko-visi. Bukan masalah netralitas. Bisa disimak pada kinerja. Ada asap ada yang buang putung rokok masih membara.

Lembaga survei tanpa survei, berbayar sesuai tarif, menerima pesanan partai eceran. Seolah tutup mata sekaligus buang muka. Terbayang berapa dan betapa.

Agaknya, golput murni, tanpa oplosan tetap ada. Atau sengaja membuat hasil coblosan, surat suara tak sah. Pokoknya sudah mencoblos. Tidak pilih kasih.

Atau rakyat yang nantinya “kehabisan” surat suara. Atau waktu dibuka cek cermat, ternyata kondisi fisik surat suara tidak memungkinkan untuk “dicoblos”. Tidak ada cadangan.

Jadi, fakta lapangan di TPS bisa menjadi incaran kawanan awak media berbayar. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar