garang generasi tanpa basa-basi kian lantang
Bermula dari daya adabiah anak bangsa penerus martabat
negara. Maksudnya, adab, nyali, jiwa, moral, méntal berani kritis. Tampil diri,
tayang kata, unjuk raga dan rasa, untuk memposisikan dan mengkondisikan pasal
yang seharusnya dan sebenarnya. Melempengkan gerakan aksi politis yang
melenceng, tapi sarat tujuan terselubung.
Ujung-ujungnya, efek domino praktik demokrasi Nusantara,
tersedia paket politik. Semua pakai transaksi berbasis digital. Tidak kenal
bebas uang muka, bebas uang pangkal. Tanpa modal keringat. Pilih paket khusus,
paket istimewa sesuai kasta, strata. Tidak perlu antri periode.
Kursi utama dengan harga jual standar multinasional, kemasan
semiglobal. Tiap tahun wajib diperpanjang masa berlaku. Banyak prasyarat baru
tanpa berita. Mau aman, nyaman, mapan harus siap berkomplot dengan semua pihak.
Jalur masuk ke panggung politik, tampak terbuka luas. Lebih
luas, leluasa ketimbang jumlah partai politik. Dari semua arah. Manifestasi demokrasi
untuk demokrasi. Melek politik maupun cerdas ideologi bukan syarat utama.
Anak bangsa yang mana calon kedua orangtuanya masih
anak-anak, mendapat investasi politik melebihi nilai jual satu generasi. Memperciut
saingan. Olok-olok politik, ahli tebar, tabur sekaligus pengganda aneka ujaran
berbasis kebencian, kebodohan, kebebalan serta penistaan diri, menjadi model
seleksi oleh penguasa.
Pokoknya, ini baru sebagian kecil rahasia umum, fakta propaganda,
promosi, provokasi penguasa. Walhasil, untuk melihat bayang-bayang saja harus
antri. Wajib masuk daftar tunggu abadi.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar