Halaman

Minggu, 14 April 2019

regenerasi dan rekontribusi rakyat miskin Nusantara


regenerasi dan rekontribusi rakyat miskin Nusantara

Makanya ada pembanguan di segala bidang. Fakta tak dapat direkayasa. Wong miskin secara individual sampai komunitas, bisa dipetakan. Gentayangan di jalan karena tunawisma. Inap di rumah tidak layak huni. Aneka perangkat kelengkapan miskin menjadi hak milik rakyat.

Media asing dengan segala hormat, minat, sigap 24 jam merekam dinamika pluralisme bangsa Nusantara. Badan dunia PBB ikut andil dalam pengentasan kemiskinan. Pihak pemberi utang luar negeri, tanpa diminta ramah menawarkan diri.

Makanya Indonesia dikenal sebagai negara ramah investor. Saking ramahnya, petugas partai bertindak sebagai ojek payung bagi raja Salman. Apa lacur, sang raja pilih berlibur di pulau Dewata.

Ketika angka bicara, rakyat miskin secara persentase mengalami penurunan. Soal daya beli, daya belanja terhadap kebutuhan primer khususnya pangan. Bernada senin-kamis. Praktik ekonomi sehari terasa nyata. Tanpa rumus akademis atau kata pakar, ujar ahli urusan perut. Butiran keringat menentukan tetesan rupiah demi rupiah.

Penyakit miskin merupakan bentuk kebalikan dari penyakit politik. Eksistensi grass root (massa di bawah), dikenal dengan sebutan akar rumput. Bukan menjadi akar sosial sebuah partai politik.

Pembangunan manusia seutuhnya diutamakan bagi kesejahteraan manusia politik. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar