Halaman

Senin, 08 April 2019

semangat bambu runcing digital Nusantara, energi lokal nafsu global


semangat bambu runcing digital Nusantara, energi lokal nafsu global

Judul bagaikan kalimat sarat ironis. Tapi, memang demikianlah adanya. Tanpa rekayasa dan adegan pembenaran yang diulang-ulang. Bersyukur, bukti daya serap anak bangsa pribumi di atas rata-rata sesama negara ASEAN.

Modal lokal bisa menemus pasar dunia. Sebaliknya, kebutuhan urusan dapur keluarga perlu bantuan asing. Apalagi tetek bengek urusan dapur negara. Bisa pakai resep investor politik. Bangsa sosial tidak bisa berdiri sendiri. Saling ketersalingan.

Mulanya ketika komputer, laptop sebatas pengganti mesin ketik. Agar pedagang pasar tidak merekayasa alat timbang, maka dari itu dipakailah timbangan digital. Pedagang emas butuh banget. Pakai takaran gram-graman.

SPBU siap melayani pembeli bukan pakai standar liter. Pakai sistem jatuhkan uang. Beda dengan ibu rumga beli rawit seribu rupiah. Demi stabilitas pemanjaan lidah keluarga. Timbal balik sesuai asas untung sama untung.

Maunya jaga wibawa di panggung dunia. Tap perlu tampil diri. Kirim pembantu petugas partai untuk berlaga. Ybs cukup blusukan, studi banding di dalam negeri. Mengulang-ulang adegan pembenaran agar tampak nyata benarnya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar