Halaman

Jumat, 26 April 2019

aplikasi korup Nusantara, kian setara dan solid


aplikasi korup Nusantara, kian setara dan solid
Praktik demokrasi Nusantara berbasis multipartai, ternyata mampu meningkatkan koléktif kolégial, kohésivitas, soliditas, dan intimitas di antara partai politik pro-penguasa yang sedang berjalan. Dukungan hukum rimba, terjadilah praktik pasal intimidasi berbasis konstitusional.

Menurut Emile Durkheim  (seorang sosiolog dari Prancis sekitar Abad ke-19),  dalam Doyle Paul Johnson (1981: 181): solidaritas menunjukkan pada suatu keadaan antar individu dan atau kelompok, yang didasarkan perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama, yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.

Bahwasanya kemampuan menggunakan, menyerap anggaran pembangunan secara tak langsung menunjukkan kinerja petugas partai di semua lini penyelenggara negara. Kontrak politik di tiga pilar pemerintahan yaitu eksekutif, yudikatif, dan legislatif, memunculkan lagu wajib “ayo korup”.

Tema lawas modus baru “ayo Bung korup kembali”. Diyakini tanpa perlu survei, jajak pendapat. Pasca pemilu serentak, kendati lanjut ke periode selanjutnya. Tetap butuh perkuatan mental, jiwa, nyali diri. Pengalaman dengan main cantik di ranah ongkos politik, dimungkinkan akan gemar gali utang tutup utang.

Fakta asumsi historis tiap periode penguasa melahirkan budaya politik. Budaya politik Nusantara masuk stadium parokial-kawula.

Rasa kesatuan ideologi atau sama-sama berideologi nasional Pancasila. Bukan jaminan merasa menjadi bagian kecil republik ini. Malah, mendewasakan ambisi mimpi politik untuk mengkangkangi Nusantara.

Menyangkut sumber nafkah, matapencaharian, pendapatan asli manusia politik. Jangan abaikan fungsi legislasi wakil rakyat. Dukungan nyata dari hamba hukum, aparat penegak hukum dengan menu “Buaya vs Cicak”.

Mengingat bahwa syahwat politik Nusantara dipelihara oleh negara.  Menyadarkan diri sendiri bahwa masih banyak bentukan, oplosan, kanibalisme partai politik di Indonesia yang hidup jauh dari budaya manusia. Mengunggulkan sebagai partai unggulan.

Dalil asas mégatéga berbasis méntal baja tahan karat. Siap, sigap, siaga 24 jam mengungguli nilai-nilai peradaban. Adab politik di atas segala norma kehidupan bermasyarakat, berbangsa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar