tampang garang
politik Nusantara, antibasi tanpa mental korupsi
Siapa duga, berkat adonan politik lokal mampu
mensejajarkan diri dengan bangsa maju. Propaganda politik Nusantara mampu
menyalib modus rekayasa negara adidaya. Sistem dua partai menjadikan siapa pun
presidennya, tetap denga lagi wajib yang sama. Menjadi biang kerok dunia.
Agar tak sama dengan peradaban politik negara yang sudah
melaju. Nusantara merasa diri cerdas ideologi dengan Pancasila, sigap mengatur
diri sendiri. Agar tetap awet, aman dan nyaman di waktu kontrak.
Belajar dari sejarah kemanfaatan sistem teritorial
gepgrafi politik. Mengambil intisari efektivitas membangun wibawa dari
desa/kelurahan. Gaya komando aba-aba di bawah mars sepatu lars.
Akhirnya, tangan kanan sibuk mengelola kerjasama politik
dengan pihak tertentu. Demi kelangsungan satu periode. Tangan kiri menjaga stabilitas lalu lintas politik dalam negeri dengan
melibatkan langsung angkatan aktif.
Biaya politik, ongkos politik sudah bukan lokal lagi. Nilai
tukar tengah politik Rp tergantung kebjiakan pasar global dan sentimen pelaku
pasar multinasional. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar