Halaman

Senin, 29 April 2019

nyali politisi sipil Nusantara di laga kandang


nyali politisi sipil Nusantara di laga kandang
Hasil kalkulasi politik tak pakai pikir, asumsi cepat sesuai prakiraan awam. Siapa duga. Efek domino ramuan ajaib restorasi  mental Nusantara. Anak bangsa pribumi tulen gamang dengan bayang-bayang masa depan. Tidak ada jaminan politis sebagai hak milik.

Berharap muncul kejadian peristiwa tak seperti biasanya. Mendekati pasal kejadian luar biasa. Tak sekedar menggiring opini perlunya musyawarah nasional luar biasa. Mitos akan adanya Ratu Adil yang diimbangi otak-atik huruf Jawa kalau di pangku mati: ‘noto negoro’. Menambah khazanah sangkan paraning dumadi sesuai versi lokal.

Mitos didaktis politis menjurus,  masuk ke pakem mistis. Sejarah kebangsaan terkait Proklamasi melegenda. Maksudnya, ditayang ulang dengan aneka versi demi kepuasan bathin anak cucu ideologis. Dampak politis yang diinginkan dengan tema lakon “Limbuk Dadi Ratu” dipercaya lebih berkonotasi citra positif.

Akhrnya, akumulasi aneka mitos beriringan dengan fakta. Bercampur baur, aduk menjadi kamus, primbon politik Nusantara. Mitologi ‘katak di bawah tempurung politik Nasional’ menjadikan landasan ideologi nasional Pancasila disederhanakan.

Manusia politik melakukan tapa brata atau laku ritual mistisme dalam rangkaian meraih nikmat dunia melalui pemanjaan pantat dengan takhta. Sepanjang sejarah politik Nusantara, daya mistik butuh tumbal. Yang mana, dimana daripada akhirnya, maka oleh karena itu. Didapatkan menu politik berbasis mistis lokal memang memandulkan, mentumpulkan moral atau budipekerti sebagai landasan ideologi.

Belum penutup. Malah bagian utama pembuka tutup. Kembalikan ingatan ke asas garis tangan. Mitos atas garising pepesthen maupun garising kodrat. Terjadilah rekayasa, manipulasi suara rakyat yang telah sadar menggunakan hak pilihnya. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar