nyali politisi
sipil Nusantara di laga
kandang
Hasil kalkulasi politik tak pakai pikir, asumsi cepat sesuai prakiraan
awam. Siapa duga. Efek domino ramuan ajaib restorasi mental Nusantara. Anak bangsa pribumi tulen
gamang dengan bayang-bayang masa depan. Tidak ada jaminan politis sebagai hak
milik.
Berharap muncul kejadian peristiwa tak seperti biasanya. Mendekati pasal
kejadian luar biasa. Tak sekedar menggiring opini perlunya musyawarah nasional
luar biasa. Mitos akan adanya Ratu Adil yang diimbangi otak-atik huruf Jawa
kalau di pangku mati: ‘noto negoro’. Menambah khazanah sangkan paraning dumadi sesuai versi lokal.
Mitos didaktis politis menjurus,
masuk ke pakem mistis. Sejarah kebangsaan terkait Proklamasi melegenda.
Maksudnya, ditayang ulang dengan aneka versi demi kepuasan bathin anak cucu
ideologis. Dampak politis yang diinginkan dengan tema lakon “Limbuk Dadi Ratu”
dipercaya lebih berkonotasi citra positif.
Akhrnya, akumulasi aneka mitos beriringan dengan fakta. Bercampur baur,
aduk menjadi kamus, primbon politik Nusantara. Mitologi ‘katak di bawah
tempurung politik Nasional’ menjadikan landasan ideologi nasional Pancasila
disederhanakan.
Manusia politik melakukan tapa brata atau laku ritual mistisme dalam
rangkaian meraih nikmat dunia melalui pemanjaan pantat dengan takhta. Sepanjang
sejarah politik Nusantara, daya mistik butuh tumbal. Yang mana, dimana daripada
akhirnya, maka oleh karena itu. Didapatkan menu politik berbasis mistis lokal
memang memandulkan, mentumpulkan moral atau budipekerti sebagai landasan
ideologi.
Belum penutup. Malah bagian utama pembuka tutup. Kembalikan ingatan ke asas
garis tangan. Mitos atas garising
pepesthen maupun garising kodrat. Terjadilah rekayasa, manipulasi suara rakyat yang telah sadar menggunakan
hak pilihnya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar