ulat jalan lambat, jarang terjaring OTT
Awalnya kumengira,
nyaris pakai bumbu curiga. Kenapa tanaman hias alam pot. Perlu tangan dingin. Susah
tumbuh dan agak manja. Malah menjadi empuk ulat. Kapan ada kupu-kupu siang
bertelor. Tahu-tahu daun berlubang hasil gerogotan lahap sang ulat. Ukuran ulat
bisa sebatang. Menyesuaikan diri dengan lingkungan. Aman dari “cctv”.
Sidak pagi hari,
ulat sudah bertapa atau masih lahap. Lihat ukuran ulat, bukan kupu-kupu ringan.
Siang pun pas menjenguk tanaman. Tinggal batang. Ulat yang mana, tak ketahuan
batang hidungnya. Meninggalkan kotoran. Seperti barter daun segar dengan pupuk
kandang skala pot.
Setiap memandang
beringin, pelindung, peneduh. Semakin dipangkas, kian tumbuh bercabang. Rasanya,
koq tidak ada kupu-kupu yang memilihnya sebagai habitat. Ternyata asumsi
historis salah. Sejalan dengan doa. Menebang pohon beringin. Malah menantang. Tembok
pagar jebol. Semula bonsai. Begitu sang akar tunjang menyentuh tanah. Langsung koalisi
terjadi.
Allah swt
mendengarkeluhanku dalam hati. Pagi hari, banyak potongan daun beringin rontok.
Semalam digasak ulat. Seberepa banyak atau seberapa kecul sang ulat. Tak kulihat.
Tak sengaja, di antara rontokan daun ada sebentuk ulat. Jauh dari kategori ulat
hijau. Hitam, berkerut-kerut. Kombinasi kuning di badan. Punya semacam cula di
tiap ruas badan. 5 mm-an. Jalannya tak merayap.
Sudah jutaan butir
kotoran ulat beringin. Disaring dengan saringan cendol. Pupuk alami untuk
tanaman hias. Terjadi proses daur ulang.
Hasilnya. Pohon meranggas
tanpa daun. Karena masih musim hujan tak kenal musim. Daun baru bermunculan. Episode
berulang. Tahu-tahu ada kotoran ulat bertebaran di sekitar bawah pohon. Daun gugur,
tak utuh, tersapu angina menyebar di jalan. Parkir di depan rumah tetangga. Jadwal
sapu jalanan pasca subuh di masjid. Sepi.
Selingan di akhir
kata. Gali lubang sampah, tak sampai sedalam linggis. Keluar air tanah. Semakin
dipakai untuk menyirami tanaman. Air kian bening. Menjadi lokasi penampungan
ikat got aneka jenis.
Fungsi lain, galian
khusus untuk jogangan, tempat sampah organis. Sebelumnya. Masukan ke pot kosong.
Dipres dengan pot seukuran yang berisi tanaman. Beberapa kali atau lapis. Terasa
aroma sampah atau pot pres tidak turun. Sampah siap pindah ke jogangan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar