bismillah, sigap ambil sapu lantai, jalan menanti amal aksi tanganmu
Status keamanan, kenyamanan, kebersihan jalan di lingkungan perumahan
KPR-BTN menjadi tanggung jawab bersama. Tempat
tinggal pendatang yang adu nasib di ibu kota negara. Lokasi hunian yang
didominasi alih lahan pertanian. Makanya, air tetap setia mengalir mengaliri
sawah garapan.
Pohon angsana menjadi tanaman pelindung jalan. Masih tersisa di beberapa
titik depan rumah warga, atau di simpang jalan. Perumahan meliputi 2 (dua)
kelurahan yang dipisahkan anak sungai. Anak sungai mampu meluapkan air. Bibir
tanggul sudah antisipatif menampung banjir lokal maupun banjir kiriman.
Bak sampah hanya untuk menampung sampah dapur. Itupun sesuai syarat
administrasi, sudah dimasukkan ke dalam kantong plastik. Soal berbayar atau
pakai atribut partai. Bukan urusan petugas partai kebersihan.
Idealnya, untuk menyapu jalan depan rumah, saat lalu lintas masih sepi. Bisa
malam hari jelang lelap malam. Mengacu asas sehat lingkungan. Tetap pakai
masker saat menyapu jalan di waktu subuh. Usai dari masjid lanjut ibadah
sosial. Bersihkan sampah daun gugur dari hutan rumahku. Kejar sampai di mana
tenpat gugurnya. Terpaksa lintas teritorial, abaikan. Kian lengkap dengan aksi
nyata bersihkan sampah di selokan. Jangan
gengsi dan pilih kasih. Ikuti arus got saat damai. Kalau banjir bisa balik
arah.
Isi bak sampah, semalam mengalami sortir oleh binatang. Pemulung tak mau
ketinggalan bongkar kantong sampah. Tidak terima pasang kembali. Semua aksi
nyaris rutin. Malas sedikit, sehari. Guguran daun tak kenal waktu. Tiupan angin
menyapu daun gugur ke tetangga atau masuk got secara bebas bea. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar