anomali makar
konstitusional Nusantara
Merasa kuasai parlemen bagi-bagi kursi, mainkan nasib rakyat. Hukum rimba
berlaku resmi di belantara politik Nusantara. Pelaku politik tak pandang bulu
jenis gender. Modal silsilah dan anatomi politik tanpa moral politik.
Makar sejenis dolanan bocah. Tak sekedar main bekelan yang menjadi hak milik
kaum Hawa. Main dakon yang mengajak hitung cepat. Permainan gobak sodor, memadukan
olahraga dan kerjasama tim. Kasti tim campuran. Ahli pukul bola diandalkan. Kesempatan
membidik lawan dengan sengaja. Lemparan bola sekuat tenaga dan daya khayal.
Makar tanda tak mampu. Terbalik. Pihak pendeteksi yang peka getaran makar. Pakai
peribahasa santai, aksi separatis bersenjata di depan hidung tak terendus. Derita
TKW di negara lain, semakin tak terendus. Cukup sediakan gelar ‘pahlawan devisa’.
Setiap jelang pesta demokrasi lima tahunan, dengan daya tarik pilpres. Muncul
aneka produk partai politik berbahan baku entah
berantah. Kian runyam ketika
manusia ekonomi, pengusaha multi semi dan sejenisnya. Perpanjangan tangan
investor makro mendirikan sebuah bentukan partai politik.
Nusantara kian rawan cikal bakal pemersatu bangsa, penjaga keutuhan Ibu
Pertiwi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar