Halaman

Rabu, 15 Mei 2019

anomali makar konstitusional Nusantara


anomali makar konstitusional Nusantara

Merasa kuasai parlemen bagi-bagi kursi, mainkan nasib rakyat. Hukum rimba berlaku resmi di belantara politik Nusantara. Pelaku politik tak pandang bulu jenis gender. Modal silsilah dan anatomi politik tanpa moral politik.

Makar sejenis dolanan bocah. Tak sekedar main bekelan yang menjadi hak milik kaum Hawa. Main dakon yang mengajak hitung cepat. Permainan gobak sodor, memadukan olahraga dan kerjasama tim. Kasti tim campuran. Ahli pukul bola diandalkan. Kesempatan membidik lawan dengan sengaja. Lemparan bola sekuat tenaga dan daya khayal.

Makar tanda tak mampu. Terbalik. Pihak pendeteksi yang peka getaran makar. Pakai peribahasa santai, aksi separatis bersenjata di depan hidung tak terendus. Derita TKW di negara lain, semakin tak terendus. Cukup sediakan gelar ‘pahlawan devisa’.

Setiap jelang pesta demokrasi lima tahunan, dengan daya tarik pilpres. Muncul aneka produk partai politik berbahan baku entah berantah. Kian runyam ketika manusia ekonomi, pengusaha multi semi dan sejenisnya. Perpanjangan tangan investor makro mendirikan sebuah bentukan partai politik.

Nusantara kian rawan cikal bakal pemersatu bangsa, penjaga keutuhan Ibu Pertiwi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar