Halaman

Sabtu, 18 Mei 2019

terapi kentut, pereda stres politik Nusantara


terapi kentut, pereda stres politik Nusantara

Terapi kentut sebagai tradisi meringankan diri. Kontradiktif, justru pada perut kembung terjadi proses pengudaraan. Lambung sebagai tabung reaksi, proses métabolisme, ékskresi dan menghasilkan gas buang. Aksi ‘kentut’ merupakan hasil perpaduan antara peningkatan kinerja sistem saraf antibodi dengan yang juga penurunan daya sistem saraf antibodi.

Semakin pancaindra menangkap zat aditif yang bebas di udara. Atau polutan akibat karhutla. Rumus pergerakan angin politik Nusantara sedemikian dinamisnya. Iklim global, bahkan daya tarik utara dan daya hisap selatan, kalau ada. Posisi di sepanjang khatulistiwa, rawan serba illegal di tol laut.

Efek domino revolusi mental yang kian menguatkan episode “Cicak vs Buaya”.

Pemerintah bertanggung jawab penuh untuk mengelola wilayah dan rakyatnya untuk mencapai tujuan dalam bernegara. Jangan diartikan, kalau begitu soal bermasyarakat dan sekaligus berbangsa, serahkan kepada kebijakan alam. Hukum alam yang bicara.

Konteks checks and balances, pemerintah wajib menjamin hak asasi warga negaranya. Dua institusi penegak hukum yang berada di bawah lembaga eksekutif, yaitu kepolisian dan kejaksaan.  Langsung berhubungan dengan rakyat, masyarakat.

Reformasi hukum hanya sebatas pembentukan peraturan perundang-undangan yang sigap mengawal paket kebijakan ekonomi dan menjaga stabilitas ruang gerak manusia politik.

Sinyalemen bahwa terdapat faktor pengaruh  terhadap birokrat untuk berbuat banyak buat rakyat, bagi masyarakat. Antara lain adanya pengaruh tekanan makro; adanya pengaruh kebijaksanaan periode sebelumnya; adanya pengaruh pemain lama yang tak ikhlas ganti kursi; adanya pengaruh dari aktor non-negara; dan adanya pengaruh mental peninggalan penjajah.

Nusantara dengan model aktor negara,  merupakan negara berdaulat yang dibangun, ditata oleh kesadaran kebangsaan. Wujud  terselubung dengan aneka format dari kekuasaan sistem politik bernama negara-bangsa (nation-state).

Namun, kerangka penegak bangsa. Banyak yang merasa menguasai negara. Merasa menjadi komponen utama noto-negoro. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar