rivalitas kawanan parpol nusantara, injak-injak bumi vs
genjot bumi
Ilusi politik
sejalan dengan arah dinamika masyarakat berperadaban yang kian kehilangan
pedoman spiritual, kekurangan pranata tata sosial, kehabisan etika berbangsa dan bernegara.
Perpolitikan ditekuni
sebagai idealitas untuk mensejahterakan diri.
Bukan sebagai realita bangsa sejahtera. Meskipun lema ‘politik’ acap dimanfaatkan
sebagai sinonim untuk ‘atas nama rakyat’ atau ‘demi negara’. Praktiknya, kata ‘politik’i
memiliki pengertian yang lebih maknawi dengan kekuasaan.
Ténsi politik bukan
berbasis kinerja manusia politik. Lebih mewujudkan pasal kebijakan partai yang
dinamis, berlapis. Tercatat tak resmi, ditemukan di jalanan aneka ‘ténsi’.
Adverténsi, iklan,
pariwara politik. Cuma sekedar menonjolkan jasa oknum. Bagi-bagi sembako atau
beras murah. Biar dikira berjiwa sosial. Nasib si penanam padi, tetap
berkubang.
Asisténsi atau
bantuan. Agar fungsi wasit tampak memang jeli. Macam VAR (video assistant
referee) di lapangan hijau sepak-menyepak bola dan kaki, atau bola kaki.
Aténsi yang lebih
ke daya atraktif. Modus menarik perhatian, minat, selera pemilih. Kian digosok
kian kinclong.
Ékipoténsial utawa
berpotensi sama antar parpol sejenis. Atau sempalan partai ‘nasakom’ zaman Orde
Lama.
Éksisténsi alias
keberadaan, eksistensi parpol yang pernah berjasa. Ditandai pernah mencetak
penyelenggara di semua lini, tingkatan.
Éksténsif yang
berarti daya jangkau, bukan kekuatan akar. Raihan kursi sebagai tolok ukur
utama dan bukti.
Éksténsifikasi ke rah kontra produktif. Jauh dari asas berbagi. Juga
tak tepat. Sebelum jatuh tempo sudah ajukan perpanjangan periode.
Hiperténsi yang
semula diyakini sebagai tekanan darah
lebih tinggi dari kondisi normal, akibat tekanan internal di tubuh partai.
Impoténsi akibat
kelamaan duduk, lupa berdiri. Atau berdiri sendiri tanpa lawan jenis.
Inténsif yang
memang karena dilaksanakan secara serius
untuk memperoleh raihan yang maksimal dl waktu yang Iebih singkat.
Akhirnya, untuk
mengindari rasa bosan pemirsa. Inténsitas, kerapan kebencanaan menjadi
langganan. Bukti bumi tidak sekedar sebagai saksi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar