Halaman

Kamis, 29 Juli 2021

zona politik abal-abal, terima jadi vs siap pakai

 zona politik abal-abal, terima jadi vs siap pakai

  Adalah 4 pilar berbangsa dan bernegara, masih berlanjut di tangan ahlinya, MPR-RI. Bukti ringan tes wawasan kebangsaan berkhasiat nyata mendukung tipikor dari pihakan konstitusional bernegara.

 Fakta nyata, data terukur menjadi acuan penguasa. Budaya politik Nusantara bersifat dinamis. Politik lokal tak ada sangkut paut dengan modus politik nasional. Salah lebih dari satu. Gubernur pilihan rakyat, tak perlu korup APBD. Asal menjalankan skenario pemodal, sudah ada bonus. Ékstra bonus, honor, gartifikasi menanti dengan setia setiap langkah. Jaminan hidup selama satu periode di tanggung halal.

 Lain pasal perkara jika sudah berlabel manusia politik utuh 24 jam. Ikhwal kesetiakawanan sosial, terabaikan secara yakin dan menerus. Membentuk kubangan dendam politik. Pelakunya bukan saja yang gagal raih suara. Bahkan dimiliki oleh mantan wapres, malah bekas presiden. Politik mampu menjadikan manusia menjadi setengah manusia. Sederhana dan tanpa prosedur birokratif.

 Mereka mengorbankan harga diri, gengsi demi kemajuan partai. Loyal total kepada sosok penguasa tunggal partai. Dilengkapi dengan sigap bela partai, pasang badan di belakang punggung penguasa. Kian lama menikmati kursi berdasarkan raihan suara, entah argo apa yang melaju. Ybs saja tidak tahu. Jangan bandingkan dengan ikhwal nikmat duduk sebagai presiden seumur hidup bina usaha partai politik milik keluarga. Di negara belahan dunia lain. Masih berkembang. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar