Halaman

Sabtu, 10 Juli 2021

sowan politik nusantara, setor bokong vs nyadong kursi

 sowan politik nusantara, setor bokong vs nyadong kursi

 Karena pakai lema ‘nusantara’ bisa bertafsir Indonesia banget, sekali, tenanan, nglotok. Tak kenal bosan apalagi jera, jeri, kapok. Semboayan mati satu tumbuh satu persatu. Satu tidak dapat, yang lain ikut tidak dapat. Ti-ji ti-bèh. Tersangka suap, sogok, jual beli kursi antar waktu. Agar tidak menyanyi, tak sebut nama alias menyeret konco dewe, sigap lenyap sampai waktu tidak ditentukan.

 Betapa petinggi partai politik dadakan menempel penguasa. Merasa selaku penyokong, pendorong, dukungan suara sekaligus lonjakan suara legislatif. Masuk babak kedua, merasa jatah kursi eksekutif  tidak sebanding. Merasa kecolongan, tiwas dandan. Tanpa aba-aba, bebas komando siapa saja langsung balik diri. Topeng bopeng politik tidak bermanfaat lagi. Topeng model yang bagaimana agar aman sampai tujuan.

 Pasal berikutnya. Relawan daerah model pasang badan, modal otot kawat balung wesi, bagi-bagi non-kursi. Main proyek daerah, tahu aliran pendapatan aseli daerah, mengamankan pengusaha minoritas daerah selaku pemodal pilkada plus tukang tadah resmi, menentukan jabatan struktural. Penguasa daerah hitam, pasar gelap dan sumber alam tidak bertuan. Cepat tanggap, luwes, kejar bola dibanding aparat pemda. Terlebih jika mereka dari kawanan elit lokal, tokoh masyarakat. tokoh ormas bahkan alat negara. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar