penguasa sibuk uber rebutan kursi, rakyat kian terjajah
Skala harian, bisa lebih dari itu. Manusia ekonomi dengan aneka kualifikasi, justru menentukan langkah pernasiban manusia politik. Tirani minoritas gawan sejarah nusantara tetap eksis. Kendati secara dejure kuasa akibat perolehan suara di pesta demokrasi. Namun rahasia umum ikhwal rahasia perusahaan keluarga bernama partai politik ditunjang modal pemodal multipihak. Siapa saja bisa menjadi apa saja.
Satu aspek memang sinyalemen bapak pendiri bangsa, akan terjadi penjajahan oleh bangsa sendiri, memang sudah, sedang dan selalu akan terjadi. Makanya nusantara tidak sanggup, kurang mampu atau malah betah untuk tisak melepaskan diri dari status negara berkembang. Menjadi obyek negara modern, maju. Tujuan pasar bebas lembaga keuangan global. Berburu utang modal utangan.
Rekam jejak pengalaman duduk manis
di kursi tiba, kursi dadakan berjenjang. Syarat maju capres 2024. Tiket aktif
selaku oknum ketua umum sebuah partai politik, bukan jaminan mutu. Kompromi antar
elit partai atau sutradara bangkotan, tidak bisa diabaikan. Politisi sipil
sudah ketahuan belangnya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar