covid-19 kian disekat kian nekat
Tumpang tindih, silih berganti kebijakan pemerintah tanggulangi sebaran bebas agresi pandemik cocid-19. Tidak hanya itu, perebutan otoritas pejabat jual obat penawar, pembasmi, pereda,pengalih atau efek minimal awet sehat. Pokoknya untung beruntung di balik protokol politik.
Di skala RT/RW atau sebutan senasib. Efektivitas covid-19 tergantung aksi anti. Perorangan yang masih bergerak bebas cari nafkah, menjadi sasaran antara. Penetapan plus penerapan PPKM darurat, alias aksi di rumah saja. Semprotan pemupus virus, skala lingkungan. Senyap hawa energi positif,, nyaris statis membuat covid-19 bebas rambu. Target, sasaran fungsional plus fisik orang satu rumah.
Kelompok umur <18 tahun, masih
kuat-kuatnya makan nasi plus jajanan dalam-jaringan. Waspada saja tidak cukup. Sosialisasi
kebijakan pemerintah bak berita numpang lewat. Otoritas politik lokal cerdas
diri fokus ke pilpres 2024. Ikuti gerilya politik subversi oknum pusat. Lembaga
survei elek-elekan, cari nama yang elektabilitas layak laga. Pihak yang merasa punya
nama, berpatut diri lupa kursi belum selesai kontrak duduknya. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar