Halaman

Minggu, 18 Juli 2021

ditambah atau bahkan dikalikan berapapun malah semakin kurang

ditambah atau bahkan dikalikan berapapun malah semakin kurang

  Terasa ada konflik simbolik, pertentangan antar simbol berkehidupan umat manusia. Rumus dari rumusan praktik kerja sama antar manusia, sudah teruji. Selaku simpulan dan bukan harga mati. Daya akal sehat manusia maunya ada hubungan sebab akibat secara matematis. Semua ada hitungan dan perhitungan bahkan yang seolah gratis pun tetap dipertimbangkan dengan seksama.

 Tolok ukur manusia yang bermanfaat bagi sesama secara hierarkis mampu mengkikis habis harga diri kedirian. Faktor tak terduga mampu merubah “nasib” diri manusia secara keseluruhan. Unsur imbal, imbas, impas nikmat dunia masuk kategori habis pakai. Usai kontrak langsung bebas ikatan moral, moril. Mulai laga di lain panggung, beda ladang dan bisa-bisa mulai dari nol. Dengan tampilan anyar. 

Selain daripada itu, maksudnya bentukan, wujudan “faktor tak terduga” akibat kurang cermat, jeli, akurat memperhitungkan kemungkinan terpahit. Pakai model pukul rata, asumsi ambil jalan tengah agar aman, nyaman, tenteram. Akhir malam menentukan langkah dan harapan 24 jam kemudian. Raihan hari ini bisa menjadi modal atau beban untuk melakoni hari esok. Bahkan terasa punya tanggungan utang tak terbayang. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar