Halaman

Sabtu, 10 Juli 2021

juru dengung istana astina vs ujar ajar nistai diri nusantara

juru dengung istana astina vs ujar ajar nistai diri nusantara

Pihakan penyuka babakan wayang atau kisah bergambar alias komik hitam-putih. Seolah terjadi di nusantara. Pulau Jawa pusat segala pusat lakon. Bukannya melahirkan tokoh panutan lintas adab. Malah terbolak-balik alur cerita. Di pulau Jawa ada aneka versi siapa saja punakawan penjaga satria yang sedang naik daun. Mentas mantesing trah tokoh wayang disesuaikan dengan ketersedian kursi kerajaan.

 Semenjak muncul tokoh pelopor ujaanr kebencian, merembet ke sistem bukaan mulut plus media massa arus pendek. Tanpa tatap muka, ahli membolak-balikkan fakta. Satu fakta tampil aneka versi dri semua sisi. Mental dan moral wayang saja masih praktekkan tatakrama, subasita. Lebih katimbang itu, adegan wejangan maupun dialog, diskusi, debat antar pelakon, dikemas secara filosofis. Menjadi mata didik. 

Dewan pertimbangan istana, kantor staf Dasamuka vs Kurawa 100 sudah punya peta jalan selamat jalan plus selamat tinggal hingga sampai pada tujuan babak final 2024. Warisan buat generasi lintas umur, sudah ditetapkan pertanggungan pelunasan masih bisa huni nusantara. Tidak ada gratisan. Uang muka 0% sekedar pencitraan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar