Halaman

Minggu, 11 Juli 2021

generasi lintas umur, sigap minus 24 jam

 generasi lintas umur, sigap minus 24 jam

 Bukti santai, ringan bahwasanya status NKRI berkemajuan di tempat. Mulai dari anak baduta, bau kencur, usai ritual mudun lemah hingga sampai pada manusia bau tanah, tangan sama-sama sibuk main gawai secara gemulai. Waktu utama termakan sia-sia. Bukan sekedar merugi diri sendiri. tanpa sadar tapi yakin diri, mampu mengkorbankan. Singkat kata, lahirlah modus pendengung, pendengki lewat ujar, ajar bebas moral.

 Perang non-konvensional memang tidak kenal waktu, tidak pakai aturan lokal. Sekali pencet, bom kata menyalip teror bom rakitan. Efek domino, efek karambol itulah yang diharapkan. Agresi tanpa tatap muka kian mendongkrak nyali perusak diri. Skenario penjajahan oleh bangsa sendiri, tidak sengaja malah menemukan metode di luar dugaan. Tidak perlu binaan langsung.

 Padahal NKRI di bawah kendali mutu kepentingan internasional. Dukungan langsung lembaga keuangan global akan menentukan kebijakan nasional. Tidak terkecuali berantas korupsi dan pencapresan. Zona merah nusantara kian memerah. Orang dalam sudah termotivasi tanpa permisi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar