Halaman

Jumat, 30 Juli 2021

utamakan moral politik negara, memangnya ada?

 utamakan moral politik negara, memangnya ada?

 Ingin jawaban atau mau penjelasan. Dianggap berkepihakan, berat depan atau tendensius lainnya. Pemirsa awam namun paham situasi dan kondisi secara kronologis. Pilih diam aktif menyimak. Tahu mana loyang mana emas. Kendati menang merk, tidak ada rumusan akan berjaya. Pemain utama tahu setiap laga penuh teka-teki. Mempertahankan prestasi ketimbang rebut juara sekali. Setelah itu masuk kotak.

 Politik secara lahir batin menjadi cara luhur mengatur kehidupan bersama. Cuma sang oknum bikin hitam putihnya gerakan politik. Politik subversi nusantara dalam wujudan, bentukan partai politik. Haluan bebas haluan, mau merah, mau hitam tidak bisa dipidanakan. Syarat administrasi menjadi penentu sah tidaknya sebuah partai politik. Syarat ideologi atau ikhwal semaksud, urusan terakhir. 

Pendidikan politik, pengkaderan lebih diartikan tidak hanya cari makan, numpang hidup di partai politik. Cari kursi kuasa agar dapat bebas main dimana saja. Tidak perlu muli dari “0” (nol). Tiada duanya. Gigi 3 tancap gas. Mesin politik garang di start. Setelah itu terseok-seok sampai keok. Tinggal nama kalau punya nama. Semua serba pas, dipas-paskan. Dilayak-layakkan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar