metode awam menyimak petunjuk-Nya
Setiap umat manusia selaku hamba-Nya mempunyai peluang untuk kontak dengan Allah SWT. Terbuka setiap saat. Tergantung umat manusia memposisikan dirinya. Kontak langsung untuk urusan apa saja. Manusia sukanya dengan urusan dunia. Berdoa bak ajaukan daftar belanja, sodorkan daftar kebutuhan dengan harapan. Setelah itu “diam”. Mengharapkan hasil bukan dibukakan jalan, kemudahan.
Analog dengan datangnya rezeki-Nya dari arah mana saja, tak terduga. Tahu bahwa itu jawaban doa atau petunjuk-Nya. Butuh kepekaan diri yang terasah, teruji dan terjaga. Radar hati, getaran jiwa atau kinerja pancaindera menjadi alat bantu. Membaca ayat kauniyah. Tahu-tahu ada orang ajak bicara, omong hal-hal diluar dugaan. Kuping mendengar bicara orang lewat. Saat membaca seolah temukan kalimat yang menggelitik.
Jadi, jawaban dari-Nya bisa kita terima langsung, tanpa perntara. Bisa juga
liwat kejadian di luar akal sehat, sarat pesan. Mohon doa restu kepada kedua
orang tua. Doa orang tua maupun wasilah, tawassul sesuai firman-Nya. Sekali lagi,
bagaimana kita menjaga “hubungan baik” dengan Allah SWT. Beberapa kali
peringatan dari-Nya, kita masih belum sadar. Apa yang kita tunggu. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar