Halaman

Sabtu, 31 Juli 2021

perempuan, budak syahwat politik nusantara

perempuan, budak syahwat politik nusantara

 Benang merang bakalan partai politik jelang Proklamasi Kemerdekaan NKRI 17 Agustus 1945, hingga sampai babak kedua oknum pesuruh binaan partai politik berkebutuhan khusus. Zona merah ikut tersurat plus tersirat. Sambil baca akan terbaca apa saja “benang merah” dimaksud.

 Pejuang bangsa membuka jalan ke arah terwujudnya NKRI. Paham nasakom jiwaku menjiwai aksi gerakan politik bebas hambatan. Partai politik menjadi alat politik serba guna dan tak kenal diri. Lanjut ke rezim politik-militer daripada penguasa tunggal Orde Baru. Golkar berkibar sekedar laku kendaraan politik multi manfaat. Pabrikan pejabat negara bebas ukuran. Alat politik global kian mencuat di tangan presiden ke-7.

 Jika ada tokoh dari kalangan kaum hawa tampil tayang di pentas, panggung aksi beraksi nusantara. Bukan karena profesi berbasis kader sepuhan, pegiat polesan partai politik. Tidak tergantung periode siapa pemerintah. Bergerak bebas dimana saja, kapan saja, kemana saja. Bebas kontrak politik. Tidak model sekali manggung langsung nyungsep. Tidak model karbitan. 

Bukti kinerja diri menjadi alat promosi tanpa rekayasa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar