Halaman

Senin, 26 Juli 2021

frustasi politik, tunggu hari baik atau

frustasi politik, tunggu hari baik atau

Tolok ukur yang dipakai, cukup simak gebrakan gemulai kawanan wakil rakyat nusantara. Jenggot ludes terbakar, tetap adem ayem. Karena memang tidak punya jenggot. Disandangi gelar akademis hormat biar tampak kinclong mencorong. Karena diam bungkam bak emas belum disepuh. Kejadian dimana tidak masuk latar belakang.

 Cerita punya cerita. Rangkaian peristiwa bernegara terasa hambar dengan tampilnya sosok “pupuk bawang”. Ada tidak menambah bobot cerita, tidak ada cerita tetap jalan di relnya. Tinggal tunggu tiupan peluit panjang atau kejadian di luar skenario. Turun di tengah jalan lebih bermartabat katimbang martabat negara ternoda sia-sia. 

Namun kiranya, ki dalang Sobopawon mampu memperpanjang adegan. Selipan, sisipan, titipan adu nyaring. Alihkan isu atau perhatian masyarakat karena ada kereta pembawa peti demokrasi mau lewat tengah malam. Tidak ada pesan khusus disindirkan oleh ki dalang. Jaga suasana kebatinan bangsa sesuai wawasan kebangsaan. Siapa saja yang akan masuk kotak. Tunggu akhir malam. Atau cek. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar