Kerukunan warga di kompleks perumahan BTN, karena sesama
pendatang, tak terelakkan. Lokasi yang terjangkau oleh pengembang saat itu,
bekas sawah. Mestinya di daerah yang agak rendah. Sungai pemasok irigasi,
akhirnya membelah kawasan perumahan menjadi 2 RW.
Bukan kebetulan. Sungai juga sebagai batas
kelurahan. Masih satu kecamatan. Banyaknya pendatang menjadikan kelurahan
dibagi dua. Tidak hanya itu, akhirnya beberapa kecamatan yang non-agraris
memisahkan diri dari kabupaten. Menjadi kota baru.
Soal waktu yang sudah kami habuskan bersama. Pakai ukuran
tetangga. Jangan lupa. Sebagai pendatang, warga didominasi keluarga baru. Atau pasutri
dengan anak usia anak didik SD. Jadi, yang dulu anaknya SD, sekarang cucunya
sudah kuliah. Maklum, kan sudah lima kali ganti presiden.
Masih karakter sebagai pendatang dengan
heterogenitas keluarga. Akhirnya kaum bapak biasa sibuk menangani lingkungan
skala RT. Bukannya tanpa proses kaderisasi. Anak zaman pemilik masa depannya,
lebih tertarik pada bentuk komunitas gaul.
Acara demi acara, lebih banyak dikelola oleh
bapak-bapak yang rata-rata sudah kakek-kakek. Bara paguyuban sejak awal, susah
diredupkan. Tidak hanya acara formal, resmi negara atau lingkungan. Seksi sibuk
selalu menjadi daya tarik.
Cerita kali ini, ada kegiatan pinng-pong. Awalnya iseng,
memanfaatkan halaman kosong. Karena animo mengesankan. Akhirnya, dengan
kesepakatan Ketua RT, maka ada rumah kosong yang belum pernah dihuni. Bahkan tak
tahu siapa yang punya. Loss contact.
Gotong royong, tepatnya ada pemodal sulap halaman
menjadi halaman serba guna. Jadwal utama adalah ping-pong. Terbentuklah komunitas
atau klub ping-pong lintas RT.
Bukan kebetulan kalau lokasinya satu blok dengan
rumah saya. Selisih 4 rumah. Karena dekat, bukannya saya malas bertandang.
Singkat kata, secara resmi saya bilang ke Ketua RT
dan pengelola ping-pong, tidak bisa ikut. Sesuai judul. Tetap diminta
konstrubusinya, datang nimbrung ngopi bareng. Silaturahmi antar warga. Justru
alasannya saya menjadi pengingat agar rukun agawe santoso, dijaga dengan bijak.
[HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar