politisi sipil korup,
habis pidana didaur ulang
Manusia politik, selama masih doyan nasi, normal.
Dimanapun medan laganya, tak jauh dari karakter manusia berkebutuhan khusus.
Layak mendapat perlakuan, pelayanan istimewa dari negara, khususnya dari
rakyat.
Efek domino status jabatan politik berkat dukungan
suara rakyat pemilih. Serta merta menaikkan pangkat, martabat, derajat harga
diri serta mendongkrak harga nilai ekonomi kehidupannya.
Éra mégatéga menghadirkan suasana batin sehingga
manusia politik mengalami proses percepatan. Secara formal meraih derajat manusia
tuna laras tanpa hambatan. Diri sendiri saja tidak tahu mau keblusuk, ndlosor, meluncur kemana.
Tata niaga, rentang kendali biaya politik,
sedemikian rumit. Kalkulasi politik dengan tarik nafas dalam-dalam, tidak
cukup. Dijadikan kesepakatan bersama, aklamasi malah menambah pihak yang merasa
ikut berjuang.
Bahasa politik dan kamus politik. Periode sekarang
bisa masuk pasal kesengajaan yang tidak disengaja. Periode berikutnya, naik
peringkat masuk pasal sengaja yang tidak pernah disengaja. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar