(pasca)
periode kedua vs sudah terantuk, baru tengadah
Pendekatan moral berkeadaban ambang
minimal pun tidak bisa dipakai untuk memahami modus, rekayasa, manipulasi
politik. Secara medis, menu politik tidak jelas haram halalnya, namun
konstitusional. Layak dipakai di kondisi darurat maupun keadaan normal.
NKRI bersyukur, karena satu-satunya
negara anggota PBB yang memilki Pancasila. Sedemikian kepemilikannya, sehingga
gaung, gema kemanfaatannya sulit dilacak radar asing. Bahkan badan PBB yang
menangani HAM, sulit menemukan jejak sejarah, napak tilas Pancasila.
Jangan abaikan lakon ‘asu mbalèni piringé vs
panguwasa mbélani kursiné’. Adat dan adab manusia ingin
mengulang apa saja yang dirasa kurang. Merenung
atau menyesal mengapa dulu tidak berbuat banyak. Tahu akibat ulah dunia
di akhirat. Ikhwal ini dijelaskan secara berulang melalui firman Allah swt
melalui surah Al Qur’an dan/atau Sunnah atau Hadits Rasulullah saw.
Di panggung politik, beredar fatwa
bahwa pemain tua sudah membosankan atau nyaris tak populer. Jangan lupa,
semangat 1945 bisa tetap membara akan tetapi semangat Reformasi tak kalah
garang. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Menang disumpah, kalah disumpahi.
Mendaur ulang masa lalu,
menghadirkan kejayaan masa lalu dikemas dengan syahwat terkini. Perilaku ngorèti ceting. Ingat judul “mbalèni sega wadhang vs
mbélani sega wadhang”. Terlupakanlah akan nasib karakteristik generasi
Nusantara, silau masa lampau vs alérgi masa depan.
Tidak bisa dipersalahkan melanggar
pasal, jika pemerintah lebih peduli pada penyiapan generasi masa depan yang
siap estafet kepemimpinan nasional. Diutamakan penyiapan generasi masa depan
berbasis politik kekuasaan. Sebagai pewaris dari penguasa tunggal.
Di sisi lain, wajar muncul generasi
yang dengan sengaja memperkeruh suasana. Sekalian jadi sama-sama kacau.
Daripada berharap tanpa kejelasan. Ibarat burung pungguk merindukan kursi di bulan.
Manusia sosial, manusia ekonomi
bukannya tak peduli dengan nasib bangsa. Sebut saja manusia ekonomi, mereka
malah jauh tahun sudah berpolitik. Tak kita sadari, justru mereka bermain
cantik di belakang layar. Bisa menentukan siapa bermain sebagai apa. Termasuk peran
khusus petugas partai 2014-2019. [HaèN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar