Halaman

Minggu, 09 September 2018

pendidikan politik Nusantara, cepat matang vs cepat busuk


pendidikan politik Nusantara, cepat matang vs cepat busuk

Aroma irama praktik pendidikan politik di Indonesia berbasis sistem feodal. Dibalut perasa, pengawet, pewarna buatan maupun alami. Adukannya sesuai asas dinamisme dan animisme. Masih memperhitungkan bulan baik, hari baik, nama baik. Agar tampak nasionalis, ditambah ramuan tanggal ganjil dan atau tanggal genap.

Faktor ajar, ikhwal didik lebih mujarab, langsung merasuk ke anak didik politik. Pendidikan politik beda dengan belajar jurusan ilmu politik. Partai politik bukan gudang ilmu politik. Stok intrik, trik, tipa-tipu politik banyak ahlinya. Modus, rekayasa, rekadaya, aneka manipulasi, serba konspirasi, partai tempat berguru.

Di negara supermaju pun, anak cucu ideologis bukan pasal tabu. Banyak jalan menuju kursi presiden. Pengkaderan bentuk percepatan atau sejalan dengan pola pengkarbitan. Kader jenggot tetap lebih eksis atau cepat eksis. Sejak dini diorbitkan agar tak ketinggalan zaman. Yang penting ditampilkan sebelum waktunya. Agar tak grogi atau demam panggung.

Sekte pendidikan politik di atas, menjadikan kader secara instan. Siap laga sesuai jalur yang sudah disiapkan. Masalah waktu, tak perlu bergegas. Sudah ada pihak yang merintis. Tinggal petik hasil, duduk manis, tunggu aba-aba. Jalankan skenario dengan cermat. Tak perlu pusing mikir biaya politik.

Perimbangannya juga muncul sekte pendidikan politik, terlacak dari nilai manfaat. Semakin tinggi jabatan publik yang diraih, semakin lama jabatan politik yang didudukinya, berbanding lurus dengan cepatnya kembali modal. Kalkulasi politik: balik modal, cari modal, tumpuk modal. Ingat sistem penganggaran politik, mancing kursi dengan umpan modal.

Olahkata belum selesai. Fakta mengatakan, manusia politik lebih suka berjuang jangan sampai akhir periode, tetes daerah penghabisan. Pertama. Kursi sekarang sebagai batu loncatan. Banyak oknum percontohannya. Kedua. Kesandung pasal pidana di tengah jalan. Masih ada daya untuk maju di periode berikutnya.

Simpul santai. Tingkat kandungan lokal, tidak masalah. Karena dikarbit atau dengan sistem ijon, tak ayal usia teknis tak sampai satu periode. Sarat dengan aneka obang perangsang, obat kuat. Otak dan otot politik menjadi boros enerji. Keropos, korosi sejak digagas, direka-reka di atas kertas. [HaèN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar