Halaman

Rabu, 08 September 2021

waspadai sisa umur duniamu

waspadai sisa umur duniamu

 Slentingan ringan ditujukan, buat diri sendiri. Berbasis réferénsial pengalaman pribadi yang tidak pernah diketahui. Soal kebaikan diri datangnya dari Allah SWT. Manusia wajib usaha, ikhtiar. Tidak wajib berhasil. Soal sukses tidaknya, hak wewenang mutlak-Nya. Apalagi merasa sukses dunia berkat kerja keras. Jungkir balik kejar urusan dunia. Pantat jadi kepala. Kepala jadi pantat.

 Hidup adalah pebuh permainan plus sarat sendau gurau. Serba melenakan. meninabobokan. Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna. Peribahasa yang tetap enak dicerna. Generasi ahli waris masa depan, tinggal sesal dan kesal. Terlampau cepat lahir. Coba kalau tahu beban utang luar negeri. Sesal dengan masa lalu yang menjadikan kondisi sekarang. Sama buruknya dengan bangga telah berbuat banyak di masa lalu. Sehingga bisa terjadi kondisi sekarang.

 Sudah habis-habisan tanpa ampas, tanpa sisa masih belum apa-apa, belum dapat apapun. Bau kursi semakin jauh. Kesempatan hidup kedua kali untuk melaju di jalan lurus. Sudah diterima setiap awal pagi. Bahkan lebih awal, disepertiga akhir malam. Pemutihan dosa kecil dan kesempatan ke depan, belum tentu esok hari menunggu. 

Rasa sesal berjejal mengapa kebaikan demi kebaikan tidak berpihak kepada kita. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar